Kamis, 03 Mei 2012

RPP IPS "Mendeskripsikan uang dan lembaga keuangan"


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

I. Identitas Sekolah
Nama Sekolah                               : SMAN 01 Tekarang
Kelas/Semester                              : X/ 1
Program studi                                : IPS
Mata Diklat/Pelajaran                   : Ekonomi
Jumlah Pertemuan                         : 1 x Pertemuan

II.  Standar Kompetensi    : 
Memahami Lembaga Keuangan dan Perdagangan.

III.Kompetensi Dasar       :
Mendeskripsikan uang dan lembaga  keuangan

IV. Indikator Pencapaian Kompetensi:
1)      Mengidentifikasi  sejarah terjadinya uang dan pengertian uang
2)      Mengidentifikasi syarat-syarat suatu benda dapat dijadikan uang.
3)      Mendiskripsikan fungsi uang (fungsi asli dan fungsi turunan)
4)      Mengidentifikasi jenis-jenis uang ( uang kartal dan uang giral )
5)      Mendiskripsikan nilai mata uang ( nilai intrinsik, nilai nominal, nilai internal dan nilai eksternal )

V. Tujuan Pembelajaran:
·      Kognitif
1.      Setelah mendengarkan penjelasan guru, peserta didik dapat menjelaskan pengertian uang dan lembaga keuangan.
2.      Setelah mendengarkan penjelasan guru, peserta didik dapat mengidentifikasikan jenis-jenis uang.
3.      Setelah mendengarkan penjelasan guru, peserta didik dapat mengidentifikasi syarat suatu benda bisa dijadikan uang.
4.      Setelah melakukan diskusi, peserta didik mengetahui macam-macam lembaga keuangan

·      Afektif
Peserta didik dapat mengikuti pelajaran tentang pengertian uang dan lembaga keuangan, macam-macam jenis uang dan lembaga keuangan

·      Psikomotorik
Peserta didik dapat aktif dalam mengikuti materi yang di sampaikan oleh guru.

VI. Materi Ajar                    
1.      Sejarah terjadinya uang dan pengertian uang
2.      Syarat-syarat suatu benda dapat dijadikan uang
3.      Fungsi uang (fungsi asli dan fungsi turunan)
4.      Jenis-jenis uang ( uang kartal dan uang giral )
5.      Nilai mata uang (nilai intrinsik,  nilai nominal, nilai internal dan  nilai eksternal )


VII. Alokasi Waktu               : 2 x 45 menit

VIII. Metode Pembelajaran :
1.            Pembelajaran Langsung
2.            Tanya Jawab
3.            Diskusi



IX. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
No
Kegiatan Belajar Mengajar
Waktu
Nilai

I
Pendahuluan
15



-       Guru Memberi salam,
-       Berdoa
-       Memeriksa kehadiran
-       Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
-       Apersepsi:
Guru menggali kembali pengetahuan peserta didik tentang materi pertemuan sebelumnya misalnya dengan bertanya “apakah yang dimaksud dengan penjualan angsuran?” 
-       Menyebutkan  tujuan pembelajaran
-       Mengemukakan cakupan materi pelajaran
-       Memotivasi siswa
Menjelaskan pentingnya materi untuk diketahui peserta didik sebagai bekal pengetahuannya di masyarakat


-Peduli lingkungan




-Komunikatif

-Rasa inginTahu



II
Kegiatan Inti
60



1.      Eksplorasi
Guru Mendiskusikan pengertian dan sejarah terjadinya uang

-Rasa ingin
  Tahu



2.      Elaborasi
·         Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang syarat-syarat suatu benda dapat dijadikan uang , Fungsi uang (fungsi asli dan fungsi turunan), Jenis-jenis uang , ( uang kartal dan uang giral ), dan penejelasan lembaga keuangan.
·         Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah tanpa rasa takut salah.
·         Siswa merespon penjelasan guru dengan mengkomunikasikan dengan lisan dan tulisan tentang syarat-syarat suatu benda dapat dijadikan uang , Fungsi uang (fungsi asli dan fungsi turunan), Jenis-jenis uang , ( uang kartal dan uang giral ), dan lembaga keuangan.
·      Guru memonitor dan menjadi fasilitator pelaksanaan pembelajaran
·      Guru membantu siswa menyelasaikan masalah, memberi acuan, memberi informasi untuk bereksporasi lebih jauh, dan memberikan motovasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
·      Guru menjelaskan materi yang kurang jelas.


-Komunikatif
-Rasa ingin tahu
-Peduli lingkungan


3. Konfirmasi
·      Guru melakukan Tanya jawab dan memberikan umpan balik kepada siswa.
·      Guru memberikan penguatan dengan lisan misalnya peserta didik hari ini sangat memperhatikan pelajaran dan aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.
·    Guru meminta peserta didik merefleksikan pengalaman belajar yang baru mereka lakukan.



III
Kegiatan Akhir (Penutup)
15



·         Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan materi pembelajaran.
·         Guru mengevaluasi
Guru menanyakan kembali kepada peserta didik secara acak tentang materi yang telah disampaikan.
·         Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
·         Guru memberikan tugas mengerjakan soal-soal latihan dan membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dalam buku paket sebagai tugas mandiri.
·         Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
·         Memberi salam







X. Penilaian
1.   Teknik penilaian :
Tes tertulis.
2.   Bentuk tes:
Tes uraian/essay (terlampir)
3.   Butir-butir tes  (terlampir)
4.   Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran  (terlampir)

XI. Sumber Belajar
1.      Buku Materi
2.      Mata uang
3.      Kantin dan Sekolah untuk bertransaksi keuangan
4.      Pasar
5.      Media cetak dan elektronika  tentang  informasi  kurs mata uang asing 

XII. Media pembelajaran
1.      Papan tulis (black board)
2.      Spidol
3.      Penghapus
4.      LCD
5.      Laptop

                                                                                                            Pontianak, 05 April 2012
Kepala sekolah,


Adiriadi, S.Pd, M.Pd
NIP 198702011962021001
        Mengetahui,       
Guru mata diklat,


Hardi
NIP 201317071991121005
 


























Lampiran 1
Materi ajar

1.      Sejarah Terjadinya Uang dan Pengertian Uang

Uang

      Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

      Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efesien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efesiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.

      Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.

Sejarah
      Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
      Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem barter', yaitu barang yang ditukar dengan barang.
      Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.
      Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
      Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
      Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas. Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.

2.      syarat-syarat suatu benda dapat dijadikan uang.
      Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau —setidaknya— dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).

3.      Fungsi Uang (Fungsi Asli Dan Fungsi Turunan)
      Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
Fungsi asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
  • Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
  • Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
  • Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
Fungsi Turunan
     Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain.
·         Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang.
·         Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
·         Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
·         Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
·         Uang sebagao alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.

4.      Jenis-jenis uang ( uang kartal dan uang giral )
      Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.
5.      Nilai mata uang (nilai intrinsik,  nilai nominal, nilai internal dan  nilai eksternal )
      Nilai uang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:
a)      Nilai nominal dan nilai intrinsic
Nilai nominal adalah nilai yang tertulis pada setiap mata uang atau nilai yang tertulis pada uang itu sendiri. Nilai intrinsik adalah nilai atau harga bahan yang digunakan untuk membuat mata uang tersebut.
b)      Nilai internal dan nilai eksternal
Nilai internal adalah nilai uang atau daya untuk membeli sejumlah barang atau jasa tertentu. Nilai internal merupakan nilai riil, yaitu nilai yang dapat diukur dengan jumlah benda yang menunjukkan daya beli uang tersebut. Nilai eksternal yaitu nilai suatu mata uang yang diukur dengan mata uang asing (mata uang negara lain), yang dinamakan kurs uang atau nilai tukar uang.


Lampiran 2
Butir-butir Tes
1.      Jelaskan secara singkat tentang sejarah terjadinya uang ?
2.      Bagaimana Syarat benda dapat dijadikan uang ?
3.      Jelaskan Fungsi asli dari uang ?
4.      Apa perbedaan uang kartal dan uang giral ?
5.      Apa beda nilai intrinsik dan nilai nominal mata uang ?


Lampiran 3
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
No.
Soal
Kunci jawaban
Skor/nilai
1
Jelaskan secara singkat tentang sejarah terjadinya uang ?

Kebutuhan manusia yang semakin tidak terbatas membuat manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Pada mulanya setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri, singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akhirnya mereka melakukan pertukaran barang yang disebut barter untuk memenuhi kebutuhannya.

Pertukaran secara barter memiliki kekurangan seperti sulit menemukan barang yang sesuai kebutuhan, sulit menentukan nilai tukar barang dan sulit menyimpan barang yang akan ditukarkan, maka manusia memikirkan suatu barang yang dapat digunakan sebagai perantara dalam pertukaran yaitu uang.

25
2
Bagaimana Syarat benda dapat dijadikan uang ?

Diterima secara umum.
- Dapat bertahan lama.
- Nilainya tetap.
- Mudah disimpan.
- Mudah dipindah-pindahkan.
- Mudah dibagi tanpa mengurangi  
nilainya.

20
3
Jelaskan Fungsi asli dari uang ?

Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
  • Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
  • Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
  • Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

25
4
Apa perbedaan uang kartal dan uang giral ?

Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.

15
5
Apa beda nilai intrinsik dan nilai nominal mata uang ?

Nilai nominal adalah nilai yang tertulis pada setiap mata uang atau nilai yang tertulis pada uang itu sendiri.
Nilai intrinsik adalah nilai atau harga bahan yang digunakan untuk membuat mata uang tersebut.

15


Nilai siswa = jumlah skor yang diperoleh peserta didik
                                                2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar