RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMAN 01 Tekarang
Kelas/Semester : X/ 1
Program studi :
IPS
Mata Diklat/Pelajaran : Ekonomi
Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan
II. Standar Kompetensi :
Memahami Lembaga Keuangan
dan Perdagangan.
III.Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan uang dan lembaga keuangan
IV.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
1)
Mengidentifikasi sejarah terjadinya
uang dan pengertian uang
2) Mengidentifikasi syarat-syarat suatu benda
dapat dijadikan uang.
3) Mendiskripsikan fungsi uang (fungsi asli
dan fungsi turunan)
4) Mengidentifikasi jenis-jenis uang ( uang
kartal dan uang giral )
5) Mendiskripsikan nilai mata uang ( nilai
intrinsik, nilai nominal, nilai internal
dan nilai eksternal )
V. Tujuan Pembelajaran:
·
Kognitif
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, peserta
didik dapat menjelaskan pengertian
uang dan lembaga keuangan.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru, peserta
didik dapat mengidentifikasikan
jenis-jenis uang.
3. Setelah
mendengarkan penjelasan guru, peserta didik dapat mengidentifikasi syarat suatu benda bisa dijadikan
uang.
4. Setelah
melakukan diskusi, peserta didik mengetahui macam-macam lembaga keuangan
·
Afektif
Peserta didik dapat mengikuti pelajaran tentang pengertian uang dan lembaga keuangan,
macam-macam jenis uang dan lembaga keuangan
·
Psikomotorik
Peserta didik dapat aktif dalam mengikuti materi yang di sampaikan oleh guru.
VI. Materi Ajar
1.
Sejarah
terjadinya uang dan pengertian uang
2.
Syarat-syarat
suatu benda dapat dijadikan uang
3.
Fungsi uang
(fungsi asli dan fungsi turunan)
4.
Jenis-jenis
uang ( uang kartal dan uang giral )
5.
Nilai mata
uang (nilai intrinsik, nilai nominal,
nilai internal dan nilai eksternal )
VII. Alokasi Waktu :
2 x 45 menit
VIII. Metode Pembelajaran :
1.
Pembelajaran
Langsung
2.
Tanya Jawab
3.
Diskusi
IX. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
No
|
Kegiatan Belajar Mengajar
|
Waktu
|
Nilai
|
|
I
|
Pendahuluan
|
15
|
|
|
|
-
Guru Memberi salam,
-
Berdoa
-
Memeriksa kehadiran
-
Menyiapkan
peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
-
Apersepsi:
Guru
menggali kembali pengetahuan peserta didik tentang materi pertemuan sebelumnya misalnya dengan
bertanya “apakah yang dimaksud dengan penjualan angsuran?”
-
Menyebutkan tujuan pembelajaran
-
Mengemukakan
cakupan materi pelajaran
-
Memotivasi
siswa
Menjelaskan
pentingnya materi untuk diketahui peserta didik sebagai bekal pengetahuannya
di masyarakat
|
|
-Peduli lingkungan
-Komunikatif
-Rasa
inginTahu
|
|
II
|
Kegiatan Inti
|
60
|
|
|
|
1.
Eksplorasi
Guru
Mendiskusikan pengertian dan sejarah terjadinya uang
|
|
-Rasa
ingin
Tahu
|
|
|
2.
Elaborasi
·
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
tentang syarat-syarat suatu benda
dapat dijadikan uang , Fungsi uang (fungsi asli dan fungsi turunan),
Jenis-jenis uang , ( uang kartal dan uang giral ), dan penejelasan lembaga
keuangan.
·
Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru
untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah tanpa rasa takut salah.
·
Siswa
merespon penjelasan guru dengan mengkomunikasikan dengan lisan dan tulisan tentang
syarat-syarat suatu benda dapat dijadikan uang , Fungsi uang (fungsi asli dan
fungsi turunan), Jenis-jenis uang , ( uang kartal dan uang giral ), dan
lembaga keuangan.
·
Guru memonitor dan menjadi fasilitator
pelaksanaan pembelajaran
·
Guru membantu siswa menyelasaikan masalah,
memberi acuan, memberi informasi untuk bereksporasi lebih jauh, dan
memberikan motovasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
·
Guru menjelaskan materi yang kurang jelas.
|
|
-Komunikatif
-Rasa
ingin tahu
-Peduli lingkungan
|
|
|
3. Konfirmasi
·
Guru melakukan Tanya jawab dan memberikan
umpan balik kepada siswa.
·
Guru memberikan penguatan dengan lisan
misalnya peserta didik hari ini sangat memperhatikan pelajaran dan aktif
dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.
·
Guru meminta peserta didik merefleksikan
pengalaman belajar yang baru mereka lakukan.
|
|
||
III
|
Kegiatan Akhir (Penutup)
|
15
|
|
|
|
·
Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan
materi pembelajaran.
·
Guru mengevaluasi
Guru menanyakan kembali kepada peserta didik secara
acak tentang materi yang telah disampaikan.
·
Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
·
Guru memberikan tugas mengerjakan soal-soal
latihan dan membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dalam
buku paket sebagai tugas mandiri.
·
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
·
Memberi salam
|
|
|
|
|
X. Penilaian
1.
Teknik penilaian :
Tes
tertulis.
2.
Bentuk tes:
Tes
uraian/essay (terlampir)
3.
Butir-butir tes (terlampir)
4.
Kunci Jawaban dan Pedoman
Penskoran (terlampir)
XI. Sumber Belajar
1. Buku Materi
2. Mata uang
3. Kantin dan Sekolah untuk bertransaksi keuangan
4. Pasar
5. Media cetak dan elektronika tentang
informasi kurs mata uang
asing
XII. Media pembelajaran
1. Papan
tulis (black board)
2. Spidol
3. Penghapus
4. LCD
5. Laptop
Pontianak, 05 April 2012
Kepala sekolah,
Adiriadi, S.Pd, M.Pd
NIP 198702011962021001
|
Guru mata diklat,
Hardi
NIP 201317071991121005
|
Lampiran 1
Materi ajar
1. Sejarah Terjadinya Uang dan Pengertian Uang
Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efesien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efesiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.
Uang yang kita
kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya,
masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi
kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat
pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk
konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya mengahadapkan
manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup
untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak
dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang
dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem
barter', yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada
akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di
antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang
diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan
untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai
pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya,
mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk
digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat
pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted),
benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai
magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer
sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar
maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih
terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang
berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan
dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena
benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga
penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation)
menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan
benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul
apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena
memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah
rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan.
Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah
emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full
bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai
nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu,
setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan
mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan
perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar
yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia
(emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan
untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas.
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan
perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang
kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas
atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat
ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat
tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai
gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.
2.
syarat-syarat suatu benda dapat dijadikan uang.
Suatu
benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum
(acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus
memiliki nilai tinggi atau —setidaknya— dijamin keberadaannya oleh pemerintah
yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability),
kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah
dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta
memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
3.
Fungsi Uang (Fungsi Asli Dan Fungsi Turunan)
Secara
umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan
barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih
rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
Fungsi asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan
hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
- Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
- Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
- Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
Fungsi Turunan
Selain
ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi
turunan. Fungsi turunan itu antara lain.
·
Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan
manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat
dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna
mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia
memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang.
·
Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat
digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
·
Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang
biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan
konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di
masa datang.
·
Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang
hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya
yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara
menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
·
Uang sebagao alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai
uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya
kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.
4. Jenis-jenis uang ( uang kartal dan uang giral )
Uang yang beredar dalam masyarakat
dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai
common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib
digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.
Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat
dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini
hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak
untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar
dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.
5. Nilai mata uang (nilai intrinsik,
nilai nominal, nilai internal dan
nilai eksternal )
Nilai uang dapat dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu sebagai berikut:
a)
Nilai nominal dan nilai intrinsic
Nilai nominal adalah nilai yang tertulis pada setiap
mata uang atau nilai yang tertulis pada uang itu sendiri. Nilai intrinsik adalah nilai atau harga
bahan yang digunakan untuk membuat mata uang tersebut.
b)
Nilai internal dan nilai eksternal
Nilai internal adalah nilai uang atau daya untuk membeli
sejumlah barang atau jasa tertentu. Nilai internal merupakan nilai riil, yaitu
nilai yang dapat diukur dengan jumlah benda yang menunjukkan daya beli uang
tersebut. Nilai eksternal yaitu nilai
suatu mata uang yang diukur dengan mata uang asing (mata uang negara lain),
yang dinamakan kurs uang atau nilai tukar uang.
Lampiran 2
Butir-butir Tes
1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah
terjadinya uang ?
2. Bagaimana Syarat benda dapat dijadikan
uang ?
3. Jelaskan Fungsi asli dari uang ?
4. Apa perbedaan uang kartal dan uang giral ?
5. Apa beda nilai intrinsik dan nilai nominal
mata uang ?
Lampiran 3
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
No.
|
Soal
|
Kunci jawaban
|
Skor/nilai
|
1
|
Jelaskan secara singkat tentang sejarah
terjadinya uang ?
|
Kebutuhan manusia yang semakin
tidak terbatas membuat manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Pada mulanya setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha
sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari
bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri,
singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhannya.
Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akhirnya mereka melakukan pertukaran barang yang disebut barter untuk memenuhi kebutuhannya. Pertukaran secara barter memiliki kekurangan seperti sulit menemukan barang yang sesuai kebutuhan, sulit menentukan nilai tukar barang dan sulit menyimpan barang yang akan ditukarkan, maka manusia memikirkan suatu barang yang dapat digunakan sebagai perantara dalam pertukaran yaitu uang. |
25
|
2
|
Bagaimana Syarat benda dapat dijadikan uang ?
|
Diterima secara umum.
- Dapat bertahan lama. - Nilainya tetap. - Mudah disimpan. - Mudah dipindah-pindahkan. - Mudah dibagi tanpa mengurangi
nilainya.
|
20
|
3
|
Jelaskan Fungsi asli dari uang ?
|
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan
hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
|
25
|
4
|
Apa perbedaan uang kartal dan uang giral ?
|
Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib
digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.
Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki
masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai
kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga
masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa
yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang
menggunakan cek.
|
15
|
5
|
Apa beda nilai intrinsik dan nilai nominal mata
uang ?
|
Nilai nominal adalah nilai yang
tertulis pada setiap mata uang atau nilai yang tertulis pada uang itu
sendiri.
Nilai intrinsik adalah nilai atau harga bahan yang digunakan untuk membuat mata uang tersebut. |
15
|
Nilai siswa = jumlah skor yang
diperoleh peserta didik
2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar