RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I. Identitas Sekolah
Nama Sekolah :
MAN 2 Pontianak
Kelas/Semester : X / 1
Jurusan : IPS
Mata Pelajaran : EKONOMI
Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan
II. Standar Kompetensi :
Memahami
permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia dan kelangkaan.
III.Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi kebutuhan manusia
dan mendeskripsikan berbagai sumber
ekonomi yang langka.
IV. Indikator
Pencapaian Kompetensi:
1)
Menjelaskan pengertian
dan penyebab tidak terbatasnya kebutuhan manusia
2)
Membedakan
jenis-jenis pengelompokkan kebutuhan
3)
Mendeskripsikan
pengertian kelangkaan
4)
Mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab kelangkaan
V. Tujuan Pembelajaran:
·
Kognitif
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan pengertian dan penyebab tidak terbatasnya
kebutuhan manusia.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru, peserta
didik diharapkan dapat membedakan jenis-jenis pengelompokkan kebutuhan.
3. Setelah
mendengarkan penjelasan guru, peserta didik diharapkan dapat mendeskripsikan pengertian kelangkaan.
4. Setelah
melakukan diskusi, peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab kelangkaan.
·
Afektif
Peserta didik dapat mengikuti
pelajaran tentang masalah ekonomi dengan tertib, teliti, dan bertanggung
jawab.
·
Psikomotorik
Peserta didik dapat terampil dalam menjelaskan dan menganalisis mengenai faktor-faktor penyebab
kelangkaan untuk memberikan solusi.
VI. Materi Ajar
1.
Menjelaskan pengertian
dan penyebab tidak terbatasnya kebutuhan manusia. (terlampir)
2.
Perbedaan pengelompokkan
jenis-jenis kebutuhan (terlampir)
3.
Mendeskripsikan pengertian kelangkaan (terlampir)
4.
Faktor-faktor penyebab kelangkaan (terlampir)
VII. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
VII. Metode Pembelajaran :
1.
Pembelajaran
Langsung
2.
Tanya Jawab
3.
Diskusi
IX. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
No
|
Kegiatan
Belajar Mengajar
|
Waktu
|
Nilai
|
|
I
|
Pendahuluan
|
15
|
|
|
|
-
Guru Memberi salam
-
Berdoa
-
Memeriksa kehadiran
-
Menyiapkan
peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran
-
Menyebutkan tujuan pembelajaran
-
Mengemukakan
cakupan materi pelajaran
-
Memotivasi
siswa:
Menjelaskan pentingnya materi untuk diketahui peserta didik sebagai
bekal pengetahuannya di masyarakat.
|
|
-Peduli lingkungan
-Rasa inginTahu
-Semangat belajar
|
|
II
|
Kegiatan Inti
|
60
|
|
|
|
1. Eksplorasi
·
Guru memberikan contoh kasus kelangkaan ekonomi
di suatu daerah yang telah diketahui oleh peserta didik.
|
|
-Rasa ingin tahu
|
|
|
2. Elaborasi
·
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
tentang kebutuhan manusia,
jenis-jenis kebutuhan, kelangkaan sektor ekonomi, dan faktor terjadinya
kelangkaan.
·
Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru
untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah tanpa rasa takut salah.
·
Siswa merespon penjelasan guru dengan mengkomunikasikan secara lisan dan tulisan dalam diskusi kelas yang dipimpin guru.
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.
·
Guru memonitor dan menjadi fasilitator
pelaksanaan pembelajaran dan
diskusi.
·
Guru membantu siswa menyelasaikan masalah,
memberi acuan, memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh, dan
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
·
Guru menjelaskan materi yang kurang jelas.
|
|
-Komunikatif
-Rasa ingin tahu
-Peduli lingkungan
|
|
|
3. Konfirmasi
·
Guru melakukan Tanya jawab dan memberikan
umpan balik kepada siswa.
·
Guru memberikan penguatan dengan lisan
misalnya peserta didik hari ini sangat memperhatikan pelajaran dan aktif
dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.
·
Guru meminta peserta didik merefleksikan
pengalaman belajar yang baru mereka lakukan.
|
|
-Komunikatif
-Rasa ingin tahu
-Peduli lingkungan
|
|
III
|
Kegiatan Akhir (Penutup)
|
15
|
|
|
|
·
Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan
materi pembelajaran.
·
Guru mengevaluasi:
Guru menanyakan kembali kepada
peserta didik secara acak tentang materi yang telah disampaikan.
·
Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
·
Guru memberikan tugas mengerjakan soal-soal
latihan dan membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dalam lembar
kerja siswa sebagai tugas mandiri.
·
Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
·
Memberi salam
|
|
-Komunikatif
-Rasa ingin tahu
-Peduli lingkungan
|
|
|
X. Penilaian
1. Teknik
penilaian : Tes
tertulis.
2. Bentuk
tes : Tes uraian/essay
3. Butir-butir
tes (terlampir)
4. Kunci Jawaban dan Pedoman
Penskoran (terlampir)
XI. Sumber Belajar
Buku Sekolah Elektronik Ekonomi untuk SMA jurusan IPS kelas X. Penulis: Sukardi.
Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, tahun 2009, Jakarta.
XII. Media pembelajaran
1.
Papan tulis (Whiteboard)
2.
Spidol
3.
Penghapus
4.
Infokus
5.
Laptop
Pontianak, 07 April 2012
|
|
Lampiran
1
Materi
ajar
1.
Kebutuhan
Manusia
Pada dasarnya kebutuhan manusia itu berkaitan dengan kelangsungan hidup dan
kepuasan yang diinginkan. Kelangsungan hidup manusia merupakan suatu proses
yang berkesinambungan dan beragamnya kepuasan yang diinginkan menjadikan
kebutuhan manusia menjadi tidak terbatas. Seseorang apabila sudah terpenuhi
kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan (perumahan) akan berpikir untuk
memenuhi kebutuhan lain. Misalnya, keinginan memiliki radio, televisi, sepeda
motor, mobil dan sebagainya.
Kehidupan manusia
memiliki banyak sekali kebutuhan yang akhirnya dapat menimbulkan masalah
ekonomi. Kebutuhan timbul karena adanya tuntutan fisik dan/atau psikis agar
dapat hidup layak sebagai manusia sehingga kebutuhan manusia sangat beraneka
ragam dan sering tidak dapat dipuaskan. Hal ini menyebabkan kebutuhan menjadi
tidak terbatas.
Keinginan dan
kebutuhan kadang disamakan pengertiannya, padahal sesungguhnya ada perbedaan
mendasar yang membedakan antara kedua hal tersebut. Keinginan adalah
hasrat dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi tidak memengaruhi
kelangsungan hidupnya, sedangkan kebutuhan adalah hasrat yang timbul
dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi dapat memengaruhi kelangsungan
hidupnya.
Kebutuhan manusia ternyata tidak hanya bersifat konkrit (nyata) saja,
melainkan juga bersifat abstrak (tidak nyata) misalnya rasa aman dan tenteram,
ingin dihargai atau dihormati, dan sebagainya. Penyebab tidak terbatasnya kebutuhan
manusia itu antara lain sebagai berikut.
1.
Semakin bertambah jumlah penduduk.
2.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.
Taraf hidup semakin meningkat.
4.
Lingkungan pergaulan atau tempat tinggal.
5.
Tingkat kebudayaan manusia semakin maju.
2.
Jenis-jenis
kebutuhan
Berikut, ini kita akan mencoba mengenal macam-macam kebutuhan manusia.
Keanekaragaman kebutuhan manusia itu dapat dikelompokkan menjadi lima kategori,
yaitu berdasarkan intensitas kegunaan, waktu, sosio budaya, sifat, dan subjek
yang membutuhkan.
1. Menurut Intensitas Kegunaan atau
Menurut Tingkatannya
Berdasarkan intensitas kegunaannya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier.
a. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan
yang harus dipenuhi karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Kebutuhan ini meliputi makanan, pakaian, dan perumahan (pangan, sandang dan
papan). Agar tetap hidup manusia membutuhkan makan setiap hari, berpakaian yang
layak, dan mempunyai tempat tinggal untuk menghindari sengatan matahari,
siraman air hujan, dan pengaruh udara. Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan
pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi karena sangat penting
bagi kelangsungan hidup manusia.
Apabila kebutuhan primer ini tidak terpenuhi, maka manusia sulit untuk
melangsungkan kehidupan dan mewujudkan jatidiri sesuai dengan kodratnya.
b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder antara lain radio, televisi, meja dan kursi, tempat
tidur, dan sebagainya. Kebutuhan ini timbul setelah manusia dapat memenuhi
kebutuhan primer. Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya mempunyai
kebutuhan yang berkembang seiring dengan tuntutan kepuasan yang diinginkan.
Kebutuhan sekunder sebenarnya tidak begitu penting untuk diwujudkan, karena tanpa
pemenuhan kebutuhan inipun manusia dapat tetap hidup.
c. Kebutuhan tersier \lux)
Kebutuhan tersier atau kebutuhan akan barang mewah antara lain villa, mobil
mewah/kapal pesiar dan kebutuhan mewah lainnya. Setelah manusia mampu memenuhi
kebutuhan primer dan kebutuhan sekundernya maka akan timbul kebutuhan yang
lain. Kebutuhan tersier timbul setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder
terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan tersier ini pada dasarnya berkenaan dengan
status atau prestise seseorang, agar lebih dihargai oleh orang lain dan lebih terpandang.
Batas antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier untuk masing-masing
orang tidaklah sama. Hal ini berhubungan dengan kedudukan dan status ekonomi
orang tersebut di tengah masyarakat. Kemungkinan bagi orang tertentu, kebutuhan
sekunder akan menjadi kebutuhan tersier untuk orang yang lain. Misalnya TV
berwarna bagi golongan berpenghasilan tinggi merupakan kebutuhan sekunder,
sedangkan bagi mereka yang penghasilannya rendah merupakan kebutuhan tersier.
2. Menurut Waktu
Berdasarkan waktunya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang,
kebutuhan mendesak, dan kebutuhan yang akan datang.
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini atau tidak
dapat ditunda, misalnya kebutuhan pokok (makanan di waktu lapar) dan kesehatan
(obat untuk orang sakit).
b. Kebutuhan Mendesak
Merupakan kebutuhan yang sangat kritis (tiba-tiba) dan sifatnya insidentil.
Misalnya, bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam,
kebutuhan konsultasi kesehatan atau pengacara.
c. Kebutuhan yang Akan Datang
Kebutuhan ini lebih mengarah pada persiapan-persiapan guna menghadapi
kebutuhan pada waktu yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Meskipun dapat ditunda, kebutuhan ini termasuk hal yang penting, sebab
dengan memenuhi kebutuhan ini manusia akan mempunyai jaminan bagi hidupnya di
masa yang akan datang. Misalnya menabung di bank, asuransi, dan tabungan hari
tua bagi orang yang akan pensiun.
3. Menurut Sosio-Budaya
Pada dasarnya kebutuhan ini berkaitan erat dengan lingkungan dan tradisi
masyarakat sekaligus sifat-sifat psikologis manusia. Berkenaan dengan hal
tersebut maka kebutuhan ini meliputi kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologis.
a.
Kebutuhan sosial
Dalam hidup bermasyarakat manusia biasanya mempunyai status atau kedudukan
tertentu yang mengharuskan seseorang untuk mempunyai atau melaksanakan berbagai
hal supaya dipandang layak atau pantas. Misalnya pakaian dinas bagi seorang
pegawai negeri atau memberikan sumbangan pada yang membutuhkan. Kebutuhan
sosial merupakan kebutuhan yang timbul berkenaan dengan tuntutan pergaulan atau
hidup bersama dalam masyarakat.
b. Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan ini berkenaan dengan sifat rohani manusia sehingga tidak bersifat
ekonomis dan tidak semuanya dapat dipenuhi dengan usaha ekonomi. Misalnya
kebutuhan akan rasa aman, kebahagiaan, ketenteraman, dan kebebasan. Meskipun
kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak bersifat ekonomis (tidak dapat dibeli dengan
uang), tetap saja ada segi ekonominya atau sangat berpengaruh terhadap perilaku
seseorang di bidang ekonomi. Misalnya kebutuhan untuk membentuk rumah tangga
atau keluarga memerlukan perlengkapan rumah tangga dan uang yang tidak sedikit.
4. Menurut Sifat
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani.
a. Kebutuhan Jasmani atau Material
Kebutuhan ini berkenaan dengan tuntutan fisik. Misalnya kebutuhan akan
minuman, makanan, dan pakaian yang cukup. Sekarang ini khususnya di daerah
perkotaan sudah semakin berkembang tempat-tempat untuk kegiatan kebugaran
jasmani yang pada dasarnya merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan
jasmani. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kebutuhan jasmani (material)
merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk memelihara badannya.
b. Kebutuhan Rohani (Nonmaterial)
Kebutuhan ini berkenaan dengan tuntutan rohani sehingga sifatnya tidak
berwujud. Kebutuhan rohani berkaitan dengan tuntutan perasaan, etika, dan
keyakinan seseorang demi terpenuhinya kepuasan batin. Misalnya kebutuhan orang
akan rasa aman dan kebutuhan meyakini suatu agama atau kepercayaan tertentu.
Kebutuhan untuk memeluk agama atau kepercayaaan tertentu menjadikan seseorang
merasa tenteram dan mempunyai pegangan atau pedoman dalam hidupnya. Semakin
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan kebutuhan ini
semakin penting dirasakan manusia baik dalam kedudukannya sebagai makhluk
pribadi maupun sebagai makhluk sosial. Misalnya, untuk menenangkan pikiran dari
kesibukan kerja sehari-hari, seseorang atau sekelompok berdarmawisata ke pantai
atau ke tempat wisata Kopeng Salatiga.
a. Menurut subjek yang Membutuhkan
Berdasarkan subjek yang membutuhkan, kebutuhan
manusia dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan kelompok atau
kolektif.
a. Kebutuhan Individual
Kebutuhan ini berhubungan langsung atau diperuntukkan bagi perseorangan.
Manusia sebagai makhluk pribadi, mempunyai kepentingan atau kebutuhannya yang
berbeda-beda. Misalnya kebutuhan pakaian seorang guru berbeda dengan seorang
petani atau buruh pabrik.
b. Kebutuhan Kelompok atau Kolektif
Kebutuhan yang dimanfaatkan atau dirasakan secara bersama-sama dalam
masyarakat disebut kebutuhan kelompok (kolektif). Misalnya kebutuhan adanya
pasar, jalan, jembatan, listrik, dan rumah sakit.
3.
Pengertian
Kelangkaan dan Faktor Penyebab Kelangkaan
Beragamnya kebutuhan hidup dan terbatasnya sumber ekonomi atau barang dan
jasa menjadikan manusia harus berusaha mencari jalan keluar. Barang dan jasa
merupakan sumber daya ekonomi yang jumlahnya terbatas atau langka. Langka
berarti jumlahnya relatif sedikit dibanding dengan jumlah yang dibutuhkan
manusia.
Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan usaha yang disebut produksi.
Usaha produksi memerlukan sumber daya produksi. Sumber daya-sumber daya terdiri
dari sumber-sumber alam (tanah, air, hutan, bahan-bahan tambang, dan sebagainya),
sumber daya nara atau manusia (pengusaha, modal dan segala macam alat buatan
manusia yang membantu dalam proses produksi). Sumber-sumber daya ini disebut
faktor-faktor produksi karena diperlukan dalam proses produksi yang
menghasilkan barang dan jasa.
Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha bahkan
jika perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana, tenaga, dan
pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Adapun penyebab
kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber alam, tenaga
kerja, serta modal dan teknologi.
1. Kelangkaan Sumber Alam
Tidak semua negara di dunia memiliki sumber alam yang dapat memenuhi
seluruh kebutuhan manusia. Bagi negara-negara maju seperti Amerika, Jepang,
Belanda, dan negara maju lain, biasanya mengalami kelangkaan sumber alam berupa
bahan mentah, misalnya minyak bumi, rempah-rempah, hasil hutan, dan hasil
penangkapan dari laut. Sumber alami yang lain dan dianggap langka juga termasuk
kategori sumber ekonomi, misalnya besi, perak, nikel, emas, tembaga, dan barang
galian lainnya. Sumber ekonomi ini dapat diperjualbelikan dan tidak semua tanah
dimuka bumi ini mengandung bahan tersebut. Apakah air termasuK sumber alami yang langka? Demikian juga makanan, dapat disebut langka atau tidaK ?
2. Kelangkaan Tenaga Kerja
Indonesia dengan jumlan penduduk 210 juta jiwa sebenarnya sangat potensial,
apabila dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan. Hanya saja ada permasalanan
mengenai tenaga kerja yang potensial sekaligus produktif. Permasalanan
ketenagakerjaan di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, Brasilia,
Kolumbia, India, dan negara berkembang lain adalan di satu sisi jumlannya besar
tetapi pada sisi lain masin kurang produktif. Artinya, mayoritas tenaga kerja
yang ada di negara-negara itu memiliki sifat: (a) kurang terdidik (tingkat
pendidikan rendan), (b) kurang terlatin, (c) kurang pengalaman, (d) kurang
terampil, (e) kurang memiliki jiwa wiraswasta, dan (f) kurang kreatif.
Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, tenaga aMi termasuk langka.
Meskipun tenaga kerja banyak, kualifikasi yang dibutunkan dunia kerja kurang
memenuni syarat. Penawaran tenaga kerja dari masyarakat terlalu banyak, sedangkan
tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit.
3.
Kelangkaan Modal dan Teknologi
a.
Kelangkaan Modal
Kekurangan modal berupa uang untuk membiayai kegiatan produksi biasanya
dinadapi negara miskin dan negara yang sedang berkembang, misalnya kendala
modal untuk pengadaan bahan mentah, membayar gaji, dan pembayaran lainnya.
b. Kelangkaan Teknologi
Bagi negara yang sedang berkembang, teknologi dapat dikatakan masih langka sehingga perlu didatangkan dari
negara maju. Teknologi dalam hal ini berupa alat produksi, yang lebih produktif dan lebih canggih. Sebenarnya di negara yang
sedang berkembang teknologi itu ada, tetapi masih tradisional sehingga tingkat produksinya sangat terbatas,
sedangkan yang dibutuhkan adalanh teknologi yang produktivitasnya tinggi. Contohnya
kita membeli mesin tenun dari Cina yang mampu berproduksi dengan cepat untuk
menggantikan mesin tenun tradisional yang lebih lambat.
Lampiran 2
Butir-butir Tes
1. Jelaskan pengertian kebutuhan menurut anda !
2. Faktor
apa saja yang membuat kebutuhan manusia tidak terbatas ?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis
kebutuhan menurut intensitasnya dan berikan contoh masing-masing !
4. Sebutkan
dan jelaskan jenis-jenis kebutuhan menurut sifatnya dan berikan contoh
masing-masing !
5. Buatlah
sebuah solusi untuk menangani permasalahan ekonomi tentang kelangkaan Bahan
Bakar Minyak !
Lampiran 3
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No.
|
Soal
|
Kunci jawaban
|
Skor/nilai
|
1
|
Jelaskan pengertian kebutuhan !
|
Kebutuhan
adalah suatu hasrat psikologis yang ditimbulkan akibat adanya tuntutan yang
jika tidak terpenuhi akan mempengaruhi kelangsungan hidupnya.
|
10
|
2
|
Faktor apa
saja yang membuat kebutuhan manusia tidak terbatas ?
|
1.
Semakin bertambah jumlah penduduk.
2.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.
Taraf hidup semakin meningkat.
4.
Lingkungan pergaulan atau tempat tinggal.
5.
Tingkat kebudayaan manusia semakin maju.
|
10
|
3
|
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis
kebutuhan menurut intensitasnya dan berikan contoh masing-masing !
|
a. Kebutuhan Primer, Kebutuhan primer disebut juga
kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi karena sangat
penting bagi kelangsungan hidup manusia. Contoh : makanan, pakaian, dan perumahan (pangan, sandang dan papan).
b. Kebutuhan Sekunder, Kebutuhan ini timbul setelah manusia dapat
memenuhi kebutuhan primer. Kebutuhan sekunder sebenarnya
tidak begitu penting untuk diwujudkan, karena tanpa pemenuhan kebutuhan
inipun manusia dapat tetap hidup. Contoh : radio, televisi, meja dan kursi, dan tempat tidur.
c. Kebutuhan
Tersier, Setelah manusia mampu memenuhi kebutuhan primer dan kebutuhan sekundernya
maka akan timbul kebutuhan yang lain. Kebutuhan tersier timbul setelah
kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan
tersier ini pada dasarnya berkenaan dengan status atau prestise seseorang, agar lebih dihargai oleh orang lain
dan lebih terpandang. Contoh : villa, mobil mewah/kapal pesiar dan kebutuhan
mewah lainnya.
|
10
|
4
|
Sebutkan dan
jelaskan jenis-jenis kebutuhan menurut sifatnya dan berikan contoh masing-masing
!
|
a. Kebutuhan Jasmani atau Material, Kebutuhan ini berkenaan dengan
tuntutan fisik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kebutuhan
jasmani (material) merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk
memelihara badannya. Contoh :
makan, minum, pakaian, olahraga.
b.
Kebutuhan Rohani, Kebutuhan ini berkenaan dengan tuntutan rohani sehingga sifatnya tidak
berwujud. Misalnya kebutuhan orang akan rasa
aman dan kebutuhan meyakini suatu agama atau kepercayaan tertentu. Kebutuhan
untuk memeluk agama atau kepercayaaan tertentu menjadikan seseorang merasa
tenteram dan mempunyai pegangan atau pedoman dalam hidupnya.Contoh : perasaan, etika, dan Agama.
|
10
|
5
|
Buatlah sebuah
solusi untuk menangani permasalahan ekonomi tentang kelangkaan Bahan Bakar
Minyak !
|
Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak
adalah mengkonversi sumber daya energi minyak dengan sumber daya energi
alternatif lain seperti gas, yang mana persediaan gas di Indonesia ini masih
banyak dan jarang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai konsumen, berbeda
dengan BBM yang masih menjadi sumber energi utama bagi masyarakat yang
dimanfaatkan dalam berbagai sektor, dengan demikian cadangan BBM di Indonesia
cenderung menipis dan bisa menyebabkan terjadinya kelangkaan.
|
10
|
Pedoman penskoran: masing-masing soal jika
dijawab benar dengan proses yang benar mendapat skor 10. Jika jawaban belum
lengkap skor ditentukan sampai sejauh mana proses dikerjakan. Perhitungan nilai
akhir dalam skala 0 – 100 sebagai berikut :
Nilai
Akhir = x 100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar